Alam kubur, siapapun pasti mengenalnya.
Bahkan anak-anak kecil yang baru belajar mengajipun, akan dikenalkan
sama ustadznya, mengenal ngerinya ketika manusia sudah memasuki alam
kubur. Lalu tergambarlah dalam benak-benak bocah yang polos itu,
mengenai gelapnya alam kubur, beratnya siksa kubur, sangarnya malaikat
penjaga alam kubur, serta berbagai problem akibat dosa-dosa ketika hidup
di dunia. Apalagi ditambah seringnya mereka melihat tayangan dalam
televisi “ Rahasia Illahi” yang menayangkan berbagai siksa kubur. Maka
timbullah rasa seram dalam diri mereka.
Namun
apakah mereka telah menerangkan pula pada mereka bahwa keseraman alam
kubur itu bisa di antisipasi dengan uluran tangan manusia-manusia yang
gemar bersedekah? Yah… sedekah memang mengandung keajaiban yang tidak
semua orang bisa mengetahuinya. Dan salah satu keajaibannya adalah bisa
menjadikan alam kubur seseorang menjadi terang, sehingga muluslah jalan
selanjutnya untuk menggapai RidlaNya. Rasulullah saw bersabda :
“Bersedekahlah, sebab sesungguhnya sedekah itu pelepasmu dari api
neraka” (HR.Thabrany)
Dalam sabda
yang lain berbunyi:”Takutlah siksaan api neraka sekalipun dengan
bersedekah separuh buah kurma. Jika kamu tidak mampu, maka cukup dengan
kalimat yang baik”(HR.Bukhari Muslim)
Jika
melihat hadits di atas, sebenarnya sedekah tidak harus dengan harta
benda, namun mengapa orang-orang merasa sayang mengeluarkan yang dia
punya untuk bersedekah ? Apakah dengan bersedekah orang kaya bisa
menjadi miskin? Apakah dengan bersedekah seseorang bisa mengalami
kebangkrutan? Dan apakah dengan bersedekah orang yang mulia akan jatuh
menjadi hina?
Harus diakui sebenarnya
banyak orang yang tidak menyadari keajaiban dan keagungan yang
terkandung dibalik sedekah. Sesungguhnya bersedekah itu sangat
bermanfaat bukan hanya untuk orang lain yang kita beri sedekah. Tetapi
juga bagi diri kita sendiri. Salah satunya adalah sucinya harta benda
kita dari hal-hal yang bukan hak kita karena sebagian dari harta
kita ada hak orang lain.
Pada
dasarnya tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak menyedekahkan apa
saja yang ia punyai. Maksudnya jika ingin bersedekah, tidak musti
mengeluarkan harta benda. Karena senyumpun telah dianggapnya sebagai
sedekah. Apalagi jika rela menyedekahkan sebagian harta bendanya. Maka
akan teranglah alam kubur kita nanti. Terang oleh sinar lampu amal
kebaikan yang kita tanam sewaktu masih di dunia.
Ketahuilah!
Setelah kita mati di alam kubur semua orang akan dikumpulkan dalam satu
tempat, baik yang besar maupun yang kecil, yang banyak makan maupun
yang jarang makan, yang memakai pakaian dari sutra maupun yang memakai
pakaian kasar. Di tempat ini semua kelihatan sama. Tidak manfaat harta
benda yang selama ini dia kumpulkan, tidak ada nilainya dan sama sekali
tidak menolong. Yang mana nur amal ibadah kita akan nampak bersinar
terang dalam kubur yang begitu gelapnya tanpa ada satu celah apapun.
Sa’id
bin Abdul Aziz pernah ditanyai:”Apa itu rizki yang sekedar mencukupi?”
Ia menjawab :”Yaitu kenyang sehari dan lapar sehari !“ “ Sampai kapan
kamu akan menuangkan air dalam gelas nafsumu? …sedang kamu lalai
menggembalakannya. Apakah kamu suka, jika kamu dibayangi impian-impian
yang tidak mungkin terwujud? Seperti mimpi dalam tidur atau seperti
bayangan yang hilang. Orang –orang yang berakal dan cerdik tidak akan
terlena dan mungkin tertipu oleh hal-hal yang demikian. Carilah bekal
sebanyak mungkin untuk menyongsong hari esok, dimana kamu akan jatuh
miskin. Siapkan bekal untuk perjalananmu yang jauh, bukan untuk
kepentingan orang lain.